Anak Singkong Jatuh Cinta

By HP Yitno

Hello sobat blogger seantero Jagat Raya. Pernah dengar lagu yang berjudul Aku Anak Singkong? Kayaknya kalau jaman sekarang jarang yang tahu ya. Soalnya ini lagu lama sih. Liryc-nya kurang lebih seperti ini nih sob:

..........
Aku suka Jaipong, kau suka Disko.
Aku suka Singkong, kau suka Keju.
Aku dambakan seorang gadis yang sederhana.
Aku ini hanya Anak Singkong.
Aku hanya Anak singkong.
...........

Bicara soal Anak Singkong, ane termasuk salah satunya. Ane salah seorang anak singkong yang paling doyan dengan berbagai macam olahan singkong. Dari mulai getuk, ceriping, gaplek telo sampai tape sekalipun ane suka. Tetapi kali ini nggak akan membahas soal singkong. Melainkan akan bercerita bagaimana Anak Singkong saat dilanda Jatuh Cinta.

Kisah ini terjadi saat ane kelas 2 Madrasah Tsanawiyah. Salah satu temen sekelasku Susi punya adik kelas bernama Wiwin. Awalnya sih biasa-biasa saja, nggak ada perasaan apa-apa sih. Tapi karena seringnya diledekin temen-temen kalau ane suka sama Wiwin, lama-lama perasaan suka jadi timbul (nah lo siapa yang tanggung jawab).

Tapi yang namanya Anak Singkong, tetep aja takut sama cewek. Setiap kali bertemu dengan Wiwin, ane hanya senyum doang begitu juga sebaliknya. Nyaris nggak ada percakapan diantara kami. Padahal ane dan Wiwin adalah anggota OSIS yang sering ketemu saat rapat OSIS. Tak jarang rapat OSIS sering terjadi kegaduhan, bukan karena kami sih tapi karena para anggota OSIS yang lain ngecengin kita terus. Tak ayal muka kami merah semerah cabe menahan guyonan mereka terhadap kami.

Dari kejadian itulah Wiwin tahu perasaanku padanya. Tapi saat itu ngungkapin perasaan cinta adalah hal yang menakutkan bagiku. Sampai kelas 3 sekalipun ane nggak pernah berani mengucapkan kata cinta padanya. Tapi setiap kali berpapasan dan bertatap muka, kami pasti saling melempar senyum. Seperti itulah hari-hari yang kami jalani.

Sampai suatu hari ada yang aneh dengan sikap Wiwin. Sikapnya nggak seperti biasanya. Dia nggak pernah tersenyum lagi saat berpapasan denganku. Usut punya usut, Wiwin nggak boleh pacaran sama orang tuanya. Itu kata temenku Susi sih. Hubungan kami semakin renggang saat itu, padahal perasaan cinta sudah terlanjur tumbuh di hatiku. Rasa gelisah dan tidak tenang selalu menghantuiku terus (galau stadium akut). Akibatnya saya jadi malas belajar. Tak heran kalau prestasiku menurun drastis di Sekolah.

Sekitar satu bulan lebih ane dilanda frustasi dan kehilangan semangat akibat patah hati (broken heart). Meskipun begitu ane tetep berusaha untuk menghilangkan perasaan cinta yang terlanjur tumbuh di hatiku. Agak sulit emang, tapi bisa. Semua ini akibat pertolongan Allah SWT. Bagaimana caranya? Ane melakukan puasa sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW yaitu puasa Senin dan Kamis. Itulah yang ane lakukan untuk menentramkan batinku saat itu.

Setelah perasaan itu hilang, ane tertarik sama temen sekelasku. Tapi lagi-lagi ane memendam perasaanku. Aku takut kejadian yang sama terulang kembali. Apalagi dia adalah salah seorang cucu dari Kepala Yayasan Madrasah Tsanawiyah. Makin ciutlah nyaliku untuk mengungkapkannya. Perasaan suka aku pendam tanpa ada seorang pun yang tahu. Aku berniat mengucapkan cinta saat acara perpisahan kelulusan. Tapi apa mau dikata, temenku yang aku incar tadi nggak mengikuti acara perpisahan karena sudah kembali ke Jakarta bersama orang tuanya. Katanya temen-temen dan Bapak Kepala Yayasan, Elynda akan melanjutkan sekolahnya di Jakarta.

Note:
# Ambil yang positif dari kisahku ini kawan. Kalau ada yang negatif, jangan diambil.
# Pasti sobat semua mengerti fadhilah puasa sunnah Senin dan Kamis. Salah satunya adalah mempermudah mendapatkan jodoh.
# Jangan menunda sesuatu jika tidak ingin menyesal nantinya.
# Kisahku ini adalah kisah nyata, nama tokoh juga nama yang sebenarnya.


Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway the Fairy and Me yang diselenggarakan oleh Nurmayanti Zain

SHARE :