Cara Allah Menumbuhkan Rasa Cinta

By HP Yitno

Beberapa minggu yang lalu saya pernah bikin artikel tentang lamaran tanpa pacaran. Karena itu adalah lebih syar’i menurut agama islam. Tujuan dari penulisan artikel itu adalah sebagai bahan pembelajaran saya lewat pandangan temen-temen blogger yang belum menikah dan yang sudah menikah.

Tulisan itu saya buat setelah membaca tulisan kak mugniar di situsnya kak maya yang berjudul “menikah tak melulu indah”. Alhamdulillah tulisan saya itu mendapat respon positif dari para sahabat yang setuju kalau menikah itu nggak perlu pacaran. Terbukti ada sahabat yang berbagi artikel true story tentang pernikahannya dengan seorang ustadzah.

Disana diceritakan kalau pernikahannya tanpa didasari cinta. Bertemu dengan sang ustadzah juga baru tiga kali. Itu pun hanya sekilas saat ia berkunjung ke kontrakan sahabatnya. Tanpa diduga sahabatnya bertanya dengan orang tersebut,”ustadzah masih gadis lho, kamu mau nggak menikah dengannya?”  Sang pemuda pun menjawab,”mau.” Rupanya jawaban tersebut disampaikan kepada sang ustadzah beneran. Darisanalah terjadi proses ta’aruf sampai akhirnya mereka berdua menikah.

Setelah menikah, keduanya seperti orang asing yang dipersatukan dalam sebuah kontrakan. Mereka saling bercerita sesuatu saat menjelang tidur. Tapi kenyataannya rasa cinta juga belum tumbuh di hati sang pemuda sampai tujuh bulan lamanya. Selama tujuh bulan lamanya itu pula belum terjadi malam pertama layaknya pasangan suami istri.

Hingga suatu peristiwa menimpa sang pemuda saat mengejar bus. Sang pemuda terjatuh yang mengakibatkan ia nggak bisa berjalan karena keseleo. Sampai di kontrakan, sang istri memanggil tukang urut. Tukang urut dengan piawai menekuk-nekuk kaki sang pemuda. Karena kesakitan, tanpa sadar sang pemuda menggigit lengan tangan sang istri dengan sangat kuat. Anehnya sang istri membiarkan suaminya menggigit tangannya tanpa ada suara yang keluar dari mulutnya.

Ternyata gigitan tersebut meninggalkan luka lebam pada lengan sang istri. Luka lebam itu baru diketahui sang pemuda beberapa jam setelahnya. Sang suami kemudian meminta maaf seraya bertanya,”kenapa kamu membiarkan saya menggigit tanganmu, padahal kamu tahu kalau itu pasti sakit sekali?” Sang istri pun menjawab,”aku lebih merasa sakit ketika melihat suamiku menjerit kesakitan.”

Sejak saat itulah rasa cinta sang suami kepada sang istri mulai tumbuh. Bahkan rasa cinta itu kian hari makin bertambah besar. Siapa sangka dibalik peristiwa kaki keseleo, Allah membukakan  hati sang pemuda.

Note:
Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh sahabat yang bersedia berbagi cerita dan pandangan tentang lamaran tanpa proses pacaran melalui kolom komentar. Bagi temen-temen blogger yang penasaran dengan isi komentar yang sangat inspiratif, bisa langsung menuju artikelku tersebut.

SHARE :